Kamis, 29 Juni 2017

Main Katapel dari Botol Bekas dan Balon


Pertama-tama tentu saja kami selaku pengelola Blog Inspirasi Pendidikan Kreatif "Bengkel Mainan & Sanggar Kreatif HOLIPARENT" mengucapkan :
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
Mohon maaf lahir dan batin.

Hari-hari libur bersama lebaran tahun 2017 ini memang panjang, mulai hari Jumat tanggal 23 Juni 2017 sampai hari Minggu tanggal 2 Juli 2017.

Tentu saja, selain berkunjung dan bersilaturahmi ke sanak saudara dan handai taulan, saat libur panjang ini perlu juga kita isi dengan kegiatan yang tidak bisa kita lakukan di hari-hari kerja biasa, yaitu berolah raga.


Pada liburan kali ini, saya bersama istri dan anak membuat sendiri katapel dari botol bekas dan balon.


Harga balon adalah Rp 1.200,- per satuan. Sedangkan botol bekas yang digunakan adalah kemasan teh botol Javana (harga dengan isinya Rp 4.900,- per dua botol). Botol teh Javana dipilih karena diameter bagian atas lebih panjang dibandingkan diameter bagian atas botol merek lain.

Selain itu, digunakan dua karet gelang untuk mengikat erat balon pada botol bekas. Adapun alat yang digunakan hanya gunting kecil saja (untuk memotong ujung balon dan untuk memotong botol bekas (yang dipakai hanya ujung atas botol saja)).



Membuat katapel model ini hanya membutuhkan waktu sekitar lima belas menit saja.

Dan setelah itu, sudah langsung dipakai untuk bersenang-senang sambil berolah raga : membidik sasaran yang telah ditentukan dengan peluru kacang atom (ha...ha...ha...).

Awas, untuk anak usia delapan tahun ke bawah memang harus didampingi orang tua, supaya tidak asal menembakkan peluru (apalagi sampai kena wajah atau mata orang lain).


Lalu, mengapa bermain katapel seperti ini kami katakan olah raga ?

Sebab ada banyak sekali kegiatan fisik yang dilakukan selama bermain katapel ini : membungkuk, berjalan ke sana - ke mari, melonjak kegirangan....


Tentu saja, sebagai praktisi beladiri praktis dan praktisi karate, kami melihat bahwa katapel ini bisa dimodifikasi menjadi alat jaga diri / alat beladiri. 

Bagaimana caranya ?

Cukup dengan mengganti pelurunya, dari kacang atom (ha...ha...ha...) dengan batu kerikil kecil !

Tapi awas ! Harus terlatih menembakkannya. Selain itu, terus terang kami melihat bahwa katapel ini sebagai alat beladiri kurang praktis karena tidak bisa dipakai ketika jarak lawan sudah sangat dekat dan lawan dengan cepat sudah menyergap.

Bagaimanapun, untuk sekedar berjaga-jaga, boleh juga sih....


Selamat bersenang-senang dan berolah raga bersama anak....



Selamat menemani anak....

Menemani anak, mencerdaskan bangsa.....

(Tinus, Susan, dan Agatha adalah praktisi karate dan pengajar "tactical sport" (sport & combat))

----- oOo -----