Minggu, 22 September 2013

FESTIVAL KOTA LAMA SEMARANG 2013


"LOPEN SEMARANG"
Ayo...berjalan kaki di Festival Kota Lama Semarang 21-22 September 2013





Tidak terasa, setahun sudah berlalu. Ini tentang Festival Kota Lama Semarang.




Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak Yth.,

Dalam salah satu edisi awal Blog Inspirasi Pendidikan Kreatif "Holiparent" ini, saya menuliskan tentang Festival Kota Lama Semarang tahun 2012. Dan sekarang, tanggal 21-22 September 2013 ini, Festival Kota Lama Semarang (yang diadakan setahun sekali) kembali digelar.





Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak Yth.,

Sebagai orang yang lahir, dibesarkan, dan sekarang mencari nafkah di Semarang (meski dulu sempat mencari nafkah di beberapa kota lain), saya merasa gembira melihat ada banyak orang yang berminat mengunjungi Festival Kota Lama Semarang kali ini. Ada 2 anak remaja (sambil membawa kamera DSLR) yang bertanya kepada saya, di mana letaknya "Gedung Semut". Ya, tentu yang dimaksud adalah Gedung "Marabunta" yang di bagian atapnya ada 2 patung semut merah yang suangaaaaaat buesaaaaaar. Ketika saya tanya dari mana, kedua anak muda ini menjawab, "Dari Sumatera".


Dan mereka ini tidak sendirian. Masih ada banyak lagi anak-anak muda yang datang berombongan untuk memotret sekitar 20-an bangunan tua dan bersejarah di Kota Semarang ini.




Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak Yth.,

Tentu saja, ada spanduk-spanduk yang men-sosialisasi-kan perlunya pelestarian Kota Lama Semarang dalam Festival Kota Lama Semarang ini. Sambil mengajak anak berjalan kaki (dan berfoto-foto), tentu kegiatan ini berguna dalam menambah wawasan anak tentang gedung-gedung tua di kota tempat tinggalnya. Dan ini memang banyak dilakukan oleh para orang tua yang berkunjung dalam festival ini.






Beberapa mobil kuno yang dirawat dengan baik juga dipamerkan di Festival Kota Lama Semarang ini. Kehadiran mobil-mobil kuno ini tentunya dapat dijadikan bahan obrolan kita sebagai orang tua dengan anak kita (kalau anak kita sudah usia kelas V-VI SD atau kelas VII-IX SMP) tentang "betapa zaman sudah jauh berkembang" (dengan membandingkan mobil-mobil kuno yang dipamerkan dengan mobil-mobil yang sekarang ini biasa kita naiki).





Stand-stand yang berjualan makanan dan minuman tentu saja hadir juga dalam Festival Kota Lama Semarang tahun 2013 ini. Ini memang belum tentu mewakili ke-kuno-an Kota Semarang. Tetapi, secara praktis memang berguna menghilangkan lapar dan haus setelah lelah berkeliling Kota Lama Semarang.





Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak Yth.,

Karena hanya diadakan selama 2 hari, yaitu tanggal 21 dan 22 September 2013, mungkin ada di antara Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak yang sudah sempat mengajak anak-anaknya jalan-jalan melihat Festival Kota Lama Semarang ini, ada juga yang belum. Tidak jadi soal. Yang mau disampaikan dari ediri Blog Inspirasi Pendidikan Kreatif "Holiparent" kali ini adalah : kalau di kota kita masing-masing ada festival / pameran semacam ini, marilah kita mengajak anak kita jalan-jalan menontonnya, karena ini akan menjadi "salah satu sumber" proses belajar anak-anak kita.




Selamat menemani anak.
"Menemani Anak, Mencerdaskan Bangsa".

-----o0o-----


Foto dan tulisan oleh Constantinus Johanna Joseph. Ilmuwan Psikologi anggota Himpunan Psikologi Indonesia nomor 03-12D-0922. Sarjana di bidang Ilmu Alam & Ilmu Sosial. Mahasiswa Psikologi Unika Soegijapranata Semarang.

Senin, 02 September 2013

Menemani Anak : MENCIPTAKAN KEBIASAAN (POSITIF)



Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak Yth.,

Sudah agak lama (sejak 28 Agustus 2013 sampai 1 September 2013) saya tidak sempat menulis untuk blog inspirasi pendidikan kreatif yang kita cintai bersama ini.  Ada yang terasa hilang ketika tidak melakukan sesuatu yang biasanya dilakukan. Dalam hal ini : menulis blog.

Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak Yth.,

Dalam edisi kali ini, sharing dalam blog ini adalah tentang membuat kebiasaan (sesuatu yang positif). Artinya, sesuatu yang baik adalah baik kalau dijadikan sebagai suatu kebiasaan sehingga kalau tidak dilakukan maka akan terasa ada yang hilang (dan karena itu ada keinginan untuk kembali melakukan kebiasaan yang baik tersebut).

Setiap sore atau malam (biasanya pada saat dalam perjalanan dari tempat les / kursus Bahasa Inggris atau piano), saya selalu menyempatkan diri untuk bertanya kepada anak : tadi ulangannya (di sekolah) bagaimana.....tadi ada hasil ulangan terdahulu yang dibagikan atau tidak (dan mendapat nilai berapa).....besok ada pekerjaan rumah apa.....besok ada ulangan apa.....

Memang sih, pertanyaannya itu-itu saja. Tetapi memang begitulah. Setiap hari dibiasakan untuk ditanyakan sehingga akhirnya menjadi suatu kebiasaan. Apa artinya ? Artinya adalah : anak juga akan terbiasa menjawab pertanyaan orang tuanya.....anak juga akan terbiasa menceritakan apa yang terjadi di sekolahnya hari ini..... Tentu saja, sebagai orang tua, kita harus mendengarkan dengan sungguh-sungguh dan penuh hormat atas cerita-cerita anak tersebut : adakalanya tentang perilaku teman-teman sekelasnya yang sukanya ribut melulu (dan lucu-lucu, khas anak remaja (anak saya duduk di kelas IX SMP Domenico Savio)).....adakalanya tentang hasil ulangan yang mendapat nilai baik.....adakalanya tentang ulangan yang harus diulang (remidi) karena nilainya masih kurang / belum tuntas....dan sebagainya.

Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak Yth.,

Intinya adalah : kita sebagai orang tua harus membiasakan untuk mengetahui bagaimana kondisi kegiatan pendidikan anak, dan anak menjadi terbiasa untuk menceritakan kepada orang tuanya tentang keadaan / aktivitas pendidikannya.

Selamat menemani anak.

"Menemani Anak = Mencerdaskan Bangsa".

-----o0o-----

Tulisan oleh Constantinus Johanna Joseph.