Minggu, 16 September 2012

MENEMANI ANAK LOMBA, TANPA MEMAKSAKAN KEHENDAK ORANG TUA


Seorang Psikolog teman baik saya suatu ketika bercerita kepada saya tentang salah satu lomba untuk anak-anak, di mana Psikolog teman saya itu diminta menjadi salah satu jurinya.

Intinya, Psikolog teman saya ini bercerita bahwa tampak sekali beberapa orang tua yang lebih berambisi dibandingkan anaknya.  Kelihatan sekali bahwa sejak awal naik ke atas panggung, si anak (beberapa anak) kelihatan tidak gembira, kelihatan terpaksa, bahkan ada yang mulai menangis. Atau, ada pula yang anaknya sih baik-baik saja di atas panggung, tetapi ketika sedang menyanyi orang tuanya yang sangat bersemangat memberikan aba-aba di antara kerumunan penonton, dengan maksud si anak meniru gerakan itu. Persis seperti bayangan di cermin !

--------------------

Semua orang tua pasti bangga manakala anaknya menjadi juara, manakala anaknya memenangkan suatu pertandingan / perlombaan. Tetap, apabila hal itu harus diikuti dengan perasaan tertekan dalam diri anak, maka sebenarnya bukan kebaikan tetapi kejelekan yang akan tertanam dalam diri anak.

Secara nyata, saya bertemu dengan beberapa orang (anak) seperti ini, yang dipaksa berprestasi oleh orang tuanya. Memang dia bisa berprestasi, karena menuruti kemauan orang tua. Anak ini melihat prestasi sebagai suatu kewajiban saja. Manakala kewajiban itu sudah selesai, maka anak ini sudah tidak mau berprestasi lagi. Prestasi baginya bukan sesuatu yang membanggakan, bukan sesuatu yang bermakna. Maka, meskipun punya banyak prestasi, dia merasa hidupnya hampa.

--------------------

Tentu baik-baik saja kalau orang tua menemani, mendukung, memberikan fasilitas kepada anaknya yang ingin mengikuti lomba. Tetapi, memaksa memang beda dengan mendukung.

Jadi, selamat menemani anak untuk mengikuti lomba.

Selamat tidak memaksa anak untuk mengikuti lomba. Karena dengan demikian, anak akan tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang dewasa.

"Menemani Anak = Mencerdaskan Bangsa".

-----o0o-----

Foto dan tulisan oleh Constantinus Johanna Joseph. Ilmuwan Psikologi anggota Himpunan Psikologi Indonesia nomor 03-12D-0922. Sarjana di bidang Ilmu Alam dan Sarjana di bidang Ilmu Sosial. Magister Manajemen di bidang Marketing, Praktisi Psikologi Industri, dan Praktisi Perbankan.



www.holiparent.blogspot.com diterbitkan oleh "Holiparent Studio 89" (dahulu "Jantera Study 89) yang memberikan bimbingan & konsultasi untuk anak - remaja - dewasa dalam bidang Article Writing & Scientific Photography for Communication & Creativity Purposes. Bimbingan & Konsultasi di Jalan Anjasmoro V no. 24 Semarang tiap Senin - Jumat pk. 18.00 - 21.00 WIB (Minggu pagi khusus Scientific Photography - Outdoor).