Sabtu, 18 Agustus 2012

MENEMANI ANAK - "MEMUPUK KEULETAN"


Judul : "GIGIH" ("EKSPRESI I)
Oleh : B. Agatha Adi K, Agustus 2012


Judul : "PANTANG MAJU" ("EKSPRESI II)
Oleh : B. Agatha Adi K., Agustus 2012


Judul : "DIUJUNG PENANTIAN"
Oleh : B. Agatha, Juni 2012

Foto-foto lainnya dapat dilihat di www.domsavianpictures.blogspot.com

--------------------

Dalam berbagai kesempatan sharing dengan para orang tua murid -----yang jelas bukan murid saya, karena saya bukan seorang guru di sebuah sekolah. Dulu memang saya pernah menjalani tes dan sudah diterima jadi Guru Fisika di SMA Kolese Loyola, namun karena itu belum merupakan "jalan hidup" saya, maka saya justru menjadi Praktisi Psikologi Industri sampai sekarang ----- maupun dengan para karyawan (sudah usia dewasa) di berbagai perusahaan, saya selalu mengatakan bahwa selain doa dan kreativitas, juga diperlukan keuletan.

Biasanya, saya ditanya begini : keuletan itu apa ?

Lalu, lugas saja saya jawab begini : keuletan artinya masih "berdiri tegak" ketika yang lain sudah "rubuh".

----------

Dari pengalaman saya, keuletan itu bukan hanya perlu niat saja, tetapi juga fokus / minat / rasa senang, serta stamina tubuh / fisik yang baik.

Contoh konkritnya begini. Waktu saya masih kuliah di Perikanan Undip (1989-1995), saya harus nyambi jadi salesman buku / agen asuransi / jual ikan asin / jual kerupuk / jadi guru les privat. Jadi, kalau pagi sampai siang saya kuliah. Kalau sore sampai malam saya kerja. Tetapi prakteknya tidak “semulus” itu. Adakalanya konsumen minta saya temui di pagi hari (padahal pagi hari adalah "jatahnya" saya kuliah). Adakalanya juga kuliah yang berjalan sampai malam ----- bahkan sampai menginap berhari-hari ketika harus praktikum di laut di kawasan Jepara, atau bahkan sampai 3 bulan yaitu waktu Kuliah Kerja Nyata di Kabupaten Batang ----- yang "menyita" waktu (yang seharusnya) adalah untuk memberikan jasa kepada konsumen. Bagaimana mengatasinya ? Ya dengan doa, kreativita, dan keuletan.

--------------------

Waktu saya kuliah manajemen, hukum, dan psikologi: sama saja, hanya "dibalik". Kalau pagi sampai sore saya kerja. Kalau sore sampai malam, saya kuliah.

Lagi-lagi, pada prakteknya "tidak semanis" itu. Selalu saja ada kerja lembur yang "memakan" jam kuliah sore - malam. Dan ada saja jadwal praktikum kuliah yang dilakukan di pagi – siang hari saat jam kerja. Jadi, ya terpaksa ulet plus kreatif : harus bisa "menyiasati".

--------------------

Menyiasati itu misalnya begini. Kerjaan kantor saya garap terus-menerus secara "maraton". Termasuk ketika karyawan lain istirahat, saya tetap kerja dengan "konsentrasi dan kecepatan kerja tinggi".

Juga, tugas-tugas kuliah sedapat mungkin saya kerjakan secepat-cepatnya setiap kali ada kesempatan (termasuk “kesempatan” di sini adalah : waktu tidur di malam hari. Artinya, saya sering tidak tidur semalaman kalau memang "harus / terpaksa ngebut" tugas kuliah).

--------------------

Anak saya baru saja menjadi juara lomba fotografi di sekolahnya. Yang menarik adalah :  sejak anak saya ----- setiap kali ----- selesai memotret, banyak teman-teman sekolahnya yang pesan foto (diminta untuk dikirim ke BB temannya atau di-taut-kan di FB temannya). Dan, ketika anak saya menyerahkan foto kepada juri lomba ----- anak saya hanya menyerahkan kepada juri lomba 2 (dua) foto dari 300-an (tiga ratusan) foto yang dibuatnya dalam satu hari lomba fotografi ----- para guru dan juri lomba fotografi sudah "bertanya-tanya" : foto yang mana yang akhirnya diikutkan lomba.

Mengapa demikian ?

Karena anak saya memang punya keuletan dalam memasarkan foto-foto hasil “jepretan”-nya : langsung meng-upload foto-foto itu ke blog pribadinya ----- www.domsavianpictures.blogspot.com. Untuk keperluan nge-blog, foto-foto ini di-"cropp" supaya "kilobyte-nya tidak "kebesaran" / supaya meng-uploadnya tidak ke-lama-an ----- sehingga bisa diakses secara praktis dan gratis oleh semua temannya, oleh semua gurunya, oleh semua orang (siapapun juga, asal bisa komputer-an).

Meng-upload 300-an foto ke blog tentu membutuhkan kesabaran / keuletan. Tentu saja, sebagai orang tua, saya juga mendukungnya / ikut membantu meng-upload.

Di samping itu, dia juga ulet dalam "melayani pesanan" dari teman-temannya : foto-foto yang dipesan supaya dikirim ke BB teman juga langsung dikirim ke BB temannya itu, sedangkan foto-foto yang dipesan untuk di-taut-kan ke FB juga langsung di-tautkan ke FB temannya. Selain itu dia juga ulet dalam membalas "Group BB" / SMS / "status" FB temannya mengenai pesanan foto-foto itu.

Singkat kata, di waktu istirahat malamnya, anak saya masih menjalankan "kegiatan pendukung" untuk memasarkan hobi fotografi  ini. Sementara yang lain tidur, dia masih "bertahan" berkutat dengan "tetek bengek" fotografi.

Jadi, memang foto-foto itu secara sosial “mudah dan sudah” diterima teman-temannya karena memang secara ulet sudah “dipasarkan” atau disosialisasikan.

Ketika akhirnya kedua foto yang diikutkan lomba itu dinyatakan sebagai pemenang lomba (keduanya dinyatakan sebagai pemenang, yang satu juara ke-2, dan satunya lagi juara ke-3), teman-teman dan juga para guru di sekolah melihat ini sebagai hasil dari sebuah proses keuletan yang terus-menerus.

--------------------

Selamat menemani anak.

Selamat menemani anak untuk berkegiatan dalam doa, kreativitas, dan keuletan.

Sehingga, kalau anak kita pada saatnya nanti memiliki prestasi ----- apapun bentuknya dan betapapun sederhananya ----- hal itu bukan karena "karbitan" tetapi karena memang merupakan buah dari doa, kreativitas, dan tentu saja keuletan.

"Menemani Anak = Mencerdaskan Bangsa".

-----o0o-----

  • Foto oleh Bernardine Agatha Adi Konstantia, siswi kelas VIII SMP Pangudi Luhur "Domenico Savio" Semarang. Mantan Pemimpin Redaksi Majalah Sekolah "Gemati" SD Pangudi Luhur "Bernardus" Semarang. Mendapatkan penghargaan dalam kegiatan ekstra kurikuler Jurnalistik di SMP PL "Domenico Savio" 2011-2012. Menjadi pemenang dalam lomba-lomba fotografi intern di SMP PL "Domenico Savio" Semarang.
  • Tulisan oleh Constantinus Johanna Joseph. Ilmuwan Psikologi anggota Himpunan Psikologi Indonesia nomor 03-12D-0922. Sarjana di bidang Ilmu Alam dan Sarjana di bidang Ilmu Sosial. Magister Manajemen di bidang Marketing, Praktisi Psikologi Industri, dan Praktisi Perbankan.