Kamis, 23 Agustus 2012

MEMBERI CONTOH KEPADA ANAK - "PERSIAPAN UNTUK MENGHASILKAN SESUATU"




 Saya bukan penggila kopi. Tetapi sambil menunggu dan ngopi sejenak, sebuah artikel bisa ditulis dengan menggunakan alat tulis yang selalu dibawa ke mana saja. Dalam hal ini : HP. Artikel yang ditulis menggunakan Word to Go di HP QWERTY nantinya dapat diedit menggunakan MS-Word di notebook, kemudian langsung di-up load ke blog. Jadi, menulis bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja.

--------------------

"Apakah Bapak punya waktu khusus untuk menulis secara rutin ?" demikian pertanyaan yang sering diajukan kepada saya.

Sebenarnya, ada banyak versi pertanyaan. Tetapi intinya sama saja.

Saya agak bingung menjawabnya. Di satu pihak, karena blog ini secara prinsip terbit setiap hari, tentu saja saya harus disiplin menulis setiap hari.
Di lain pihak, dalam menulis saya tidak bisa seperti robot  karena menulis itu merupakan seni dan harus ada unsur ide / ilhamnya.

Jadi, kalau menulis rutin setiap hari, ya. Kalau ada waktu khusus ----- artinya mulai jam sekian sampai jam sekian harus menulis -----, tidak.

----------

Saya secara jujur harus mengakui bahwa yang mendasari proses kreatif dalam menulis blog secara rutin adalah niat hati untuk disiplin. Tentu saja, doa adalah yang mendasari semuanya. Dan saya biasa berdoa sebelum menulis blog : semoga blog ini bermanfaat bagi semua orang dan juga bagi keluarga saya.

Nah, kalau sudah ada niat hati untuk disiplin untuk menulis blog setiap hari, selanjutnya adalah mewujudkan itu secara nyata dengan selalu berpikiran terbuka mencari pengalaman sehari-hari yang dapat digali lebih dalam : apakah ada makna / nilai / value dari sesuatu ----- pengalaman pribadi, hasil pengamatan, foto-foto lama, hasil membaca buku atau dari hasil diskusi, memberikan seminar, dan lain-lain ----- dikaitkan dengan usaha untuk menemani / mendampingi anak.

Dan yang tidak kalah pentingnya adalah melengkapi diri dengan alat-alat pendukung ke manapun pergi.


Kamera Canon DSLR 18,0 megapixels

Saya biasa membawa kamera DSLR Canon 550D (18,0 megapixels) atau kamera digital (non SLR) Kodak ZD710 (7,1 megapixels). Ini juga tergantung ke mana saya bepergian. Kalau saya bepergian ke tempat-tempat yang jauh, saya bawa kedua kamera itu. Kalau saya bepergian ke tempat-tempat yang dekat dan cenderung memotret secara "candid" alias spontan dan cepat (misalnya di tengah pasar), saya membawa Kodak ZD710 yang lebih kecil dan simpel.



Kamera Digital (Non SLR) Kodak 7,1 megapixels

Yang pasti, saya juga selalu membawa HP yang ada kameranya (3,2 megapixels) yang dapat dipakai untuk memotret hal-hal yang benar-benar "candid" seperti di toko buku, supermarket, atau restoran. Tentu saja, semakin kecil / praktis kameranya, semakin pas-pasan kualitas gambarnya.
----------

Itu tadi tentang bagaimana mengambil / membuat foto untuk ilustrasi blog. Kamera memang harus dibawa ke mana-mana, sehingga kalau ada momen yang bagus untuk penulisan blog, bisa segera difoto saat itu juga.

Lalu, bagaimana dengan menulis artikelnya ?

Saya biasa menulis artikel ----- bukan hanya untuk blog ini, tetapi juga untuk surat kabar seperti Suara Merdeka dan majalah seperti Psikologi Plus ----- di mana saja dan kapan saja setiap ada kesempatan dan setiap ada ide menulis artikel. Adakalanya tidak langsung jadi, tetapi bisa disambung lagi, meski biasanya harus sudah selesai dalam satu atau dua hari. Kalau kelamaan, idenya sudah tidak segar lagi dan saya jadi malas melanjutkan.


HP Samsung yang sudah lama saya pakai. 
Sudah banyak artikel yang dibuat dengan alat ini (di dalamnya ada software Mobile Word). 
Juga kameranya (3,2 megapixels) sudah banyak menghasilkan foto.

Saya selalu membawa HP "QWERTY" yang ada software / aplikasi Quickoffice-nya. Ini berarti saya bisa mengetik menggunakan Word to Go atau Word Mobile yang nantinya bisa saya simpan dan bisa saya edit menggunakan MS-Word di notebook saya (dan langsung bisa saya up load ke blog).

Jadi, sambil nongkrong di MC Donald atau di KFC atau di Dunkin Donut bersama anak dan istri, atau sambil menemani istri belanja, ketika saya mendapat ide, saya bisa langsung mulai menulis artikel meskipun tidak langsung jadi / tidak langsung selesai. (Ide penulisan yang muncul itu bisa langsung ditangkap dan dituangkan dalam bentuk tulisan awal / tulisan pembuka).

----------

Apakah perlu membawa notebook atau membawa tablet juga ?

Saya kadang membawa, tetapi banyak tidaknya.

----------

Secara pribadi, saya memang sengaja menunjukkan kepada anak bahwa untuk mewujudkan sesuatu itu tidak bisa instan, tetapi ada proses perjuangan yang harus dijalani, termasuk di dalamnya membawa alat-alat untuk berkarya ke manapun pergi.


Anak jadi terbiasa dan menirukan : membawa notebook dan menulis artikel di manapun mendapat ide (= belajar produktif di sela-sela waktu jalan-jalan). 
Foto ini dibuat "Dunkin Donut" - Gramedia Pandanaran Semarang

Jadi, anak diberi contoh nyata bahwa untuk mewujudkan sesuatu itu harus ada doa, niat, persiapan, dan kesungguhan dalam menjalani. Anak jadi tahu ----- dan meniru ----- bahwa ini semua (dengan sendirinya) akan dapat mengoptimalkan penggunaan HP, tablet, notebook, kamera, pemikiran kreatif, dan masih banyak lagi menjadi satu rangkaian yang menghasilkan karya yang bisa dinikmati bersama orang lain.

Memang, tidak ada yang bisa terwujud dengan gampang / secara otomatis begitu saja, dan anak perlu diberi contoh nyata tentang ini.

----------

Selamat menemani anak.

Selamat memberi contoh nyata kepada anak ----- sesuai minat dan bakat kita masing-masing ----- bahwa segala sesuatunya perlu doa, niat, perencanaan, dan membawa semua yang diperlukan supaya dapat bekerja / berkarya dengan tidak ditunda-tunda.

"Menemani Anak = Mencerdaskan Bangsa".

-----o0o-----

Foto dan tulisan oleh Constantinus Johanna Joseph. Ilmuwan Psikologi anggota Himpunan Psikologi Indonesia nomor 03-12D-0922. Sarjana di bidang Ilmu Alam dan Sarjana di bidang Ilmu Sosial. Magister Manajemen di bidang Marketing, Praktisi Psikologi Industri, dan Praktisi Perbankan.